Kompetensi Dan Peranan Karyawan



Salah satu parameter yang digunakan  menilai kualitas SDM diantaranya yaitu  kompetensi yang ialah kemampuan  yang dimiliki karyawan  yang terbentuk dari lingkungan kerja maupun dari  individu karyawan dan kemampuan ini  akan selalu berubah menurut kondisi yang ada di sekitarnya. Kompetensi mencakup pengetahuan (knowledge), ketrampilan (skills) dan kemampuan (abilitas) dan ialah karakteristik dasar yang sanggup dihubungkan dengan kinerja individu (Mathis, 2001 :238)  Dessler (1995:556) menguraikan bahwa karyawan yang ingin mencapai level pimpinan yang lebih tinggi dan tanggung balasan yang lebih besar harus mempunyai kompetensi yang tinggi dan kompetensi  ialah kombinasi dari 1)  Kompetensi analisis yaitu kemampuan untuk mengidentifikasi, menganalisis dan memecahkan duduk kasus dalam keadaan ketidakpastian (uncertainty), 2) Kompetensi antar pribadi yaitu kemampuan untuk mempengaruhi, menyelia, memimpin, mengubah dan mengendalikan orang pada tiruana level, dan 3) Kompetensi emosional yaitu kapasitas yang dirangsang oleh krisis emosional dan antar pribadi, kemampuan untuk memikul tanggung balasan level tinggi tanpa kelemahan. Dari uraian tersebut sanggup disimpulkan bahwa karyawan yang mempunyai impian untuk memperoleh jenjang karier yang lebih tinggi persyaratan lain yang harus dipenuhi haruslah berkemampuan baik secara simultan dalam menganalisis masalah, mengelola sumber daya insan dan menangani emosinya untuk sanggup bertahan dalam tekanan dari formasi direktur dan yang lebih tepat yang harus dimiliki karyawan yaitu kompetensi manajerial sebagai kemampuan untuk mengelola sumber daya yang berada dalam  lingkungannya. Menurut Spencer (1993:9-11) kompetensi ialah bab dari kepribadian individu yang relatif dalam dan stabil dan sanggup dilihat, diukur dari sikap yang bersangkutan di kawasan kerja atau dalam banyak sekali situasi. Apa yang dilakukan di kawasan kerja, hasil kerja yang diperoleh dan tingkat prestasi kerja yang dicapai oleh seseorang sanggup bersumber dari karakteristik individu yang dipengaruhi oleh salah satu atau kombinasi lima tipe sumber kompetensi yang tidak sama. Perilaku efektif seseorang di kawasan kerja atau pada situasi tertentu ialah cerminan kompetensi dirinya.  Hal tersebut sanggup digambarkan diberikut dibawah ini. .

menilai kualitas SDM diantaranya yaitu  Kompetensi dan Peranan Karyawan


       Keterampilan dan pengetahuan ialah kompetensi yang tampak pada karyawan yang sanggup ditunjukkan dalam hasil karyanya  berada dipermukaan serta sanggup dikembangkan melalui petes dan pendidikan alasannya yaitu pendidikan didesain bagi  karyawan untuk  belajar wacana perbedaan pekerjaan dalam organisasi. Pendidikan yaitu bab dari proses  pembelajaran yang mempersiapkan individu untuk pekerjaan yang tidak sama pada masa yang akan hadir, (Bambang Swasto, 2003 : 23) dikutip dari Nadler. Sedangkan petes kesudahannya akan  dihubungkan dengan pekerjaan yang sedang dilakukan kini atau dalam jangka waktu yang dekat, sedangkan unsur sikap, motif, karakter, konsep diri, ialah kompetensi yang tidak nampak dan susah untuk di penemuan alasannya yaitu ialah bawaan dari pribadi karyawan. Hubungan antara ketrampilan dan pengetahuan yang tampak dalam diri karyawan dengan pembelajaran organisasi, perusahaan akan mempersembahkan pendidikan, tes, seminar, studi banding atau peningkatan kemampuan lainnya setelah mempertimbangkan kompetensi diri karyawan yang ada dalam organisasi, sebagai persiapan perusahaan untuk menjaga kelangsungan hidup organisasi dan regenerasi yang memerlukan karyawan yang memilki kompetensi tinggi.     
            Indikator  kompetensi mempunyai dimensi atau skala tingkatan dari yang terendah hingga yang tertinggi (Joko Siswanto, 2003:9). Dimensi kompetensi antara lain :
a.      Intensitas atau derajat penyelesaian aktivitas (intensity or completeness of action). Dimensi ini ialah skala utama kompetensi yang menggambarkan intensitas maksud dan terselesaikannya tindakan untuk merealisasikan maksud tersebut.
b.      Besar dampak (size of impact). Dimensi yang menggambarkan jumlah dan posisi seseorang yang terkena imbas atau dampaknya.
c.    Kompleksitas (complexity). Dimensi kompleksitas ialah skala utama pada beberapa kompetensi terutama kompetensi pemikiran.
d.    Besar perjuangan (ammount of effort). Dimensi ini menyatakan besar perjuangan pelengkap atau waktu ekstra yang harus didiberikan.
e.     Ukuran spesifik (unique dimensions). Dimensi yang khusus yang tidak dimiliki dimensi yang lain.

Lebih lanjut dijelaskan oleh Salladin (2002:5-6) yang dikutip dari Wardiman Djojonegoro (1995) terdapat 4 (empat) kompetensi sumber daya yang handal yakni : 1)Kompetensi akademik, 2)Kompetensi profesional, 3)Kompetensi nilai dan sikap, 4)Kompetensi siap menghadapi perubahan. Sedangkan pendidikan yang tepat apabila sudah bisa menghasilkan 4 (empat) kompetensi tersebut alasannya yaitu akseptor didik akan mempunyai motivasi tinggi, bisa membuatkan ilmu, berdedikasi tinggi, beretos kerja tinggi, mandiri, berkompetensi di bidang profesinya dan siap berbakti bagi nusa dan bangsa. Kompetensi profesi juga dimiliki oleh para alumni yang mencakup 3 (tiga) sisi. Pertama,  kompetensi tehnik, yaitu sanggup mempunyai dan mengaplikasikan pengetahuan dan ketrampilan sesuai dengan tehnik-tehnik kerja, perlakuan, material dan analisis kesalahan. Kedua, kompetensi yang sesuai, antara lain : 1) Menunjukkan minat dan tanggung balasan untuk memperdalam dan melanjutkan pendidikan, 2) Mampu berguru secara mandiri, dan 3) Mampu memecahkan masalah, menyusun perencanaan, melakukan dan memantau aktivitas dengan menerapkan banyak sekali tehnik kerja. Ketiga, kompetensi sosial, antara lain : 1) Kemampuan berkomunikasi dan bekerja sama, 2) Bertanggung balasan atas hasil kerja, 3) Berkemampuan memperhatikan aspek-aspek ekologi dan keselamatan kerja, diuraikan oleh Salladien (2002:4-5) yang dikutip dari Sutjipto  (1997).
 
Sumber : Kutipan Tesis " anonim "
close