Rangkaian Pneumatik - Memahami Prinsip Kerja Kontrol Pribadi Silinder



1.  Penlampauan
Ada dua metode utama dalam merancang suatu diagram rangkaian ialah :
a.  Metode intuisi , juga dikenal dengan metode “ coba dan salah “ ( trial and error )
b.  Metode terstuktur ( metodis ) dengan mengandalkan peraturan dan instruksi.
Metode intuisi memerlukan pengalaman yang banyak dan intuisi, sedangkan rancangan secara metodis membutuhkan pendekatan metodis dan pengetahuan teori dasar yang memadai. Perancangan secara metodis memerlukan pemakaian komponen yang banyak daripada rangkaian yang dibangun dengan metode intuisi.
Pada proses perancangan secara metodis , kontrol selalu dirancang berdasarkan mekanisme yang didiberikan dan tidak tergantung personal perancangnya. Kebutuhan material tambahan, biasanya terkompensasi dengan penghematan waktu pada tingkat desain dan juga nantinya pada masa perawatan. Secara umum, penambahan material harus menjamin pemakaian waktu di dalam pendesainan proyek dan terutama sekali di dalam penyederhanaan rangkaian.
Tanpa memperhatikan metode dan metode yang dipakai tujuan final pengembangan diagram rangkaian ialah fungsi rangkaian sebagaimana mestinya dan kontrol kerja yang handal. Kebutuhan dasar yang diharapkan ialah pengetahuan dasar tentang peralatan dan karakteristik peralatan yang digunakan.


    2.  Kriteria Pemilihan Kontrol
Ditinjau dari sudut pandang pneumatik, kalau fatwa udara yang dibutuhkan untuk mengoperasikan silinder  kecil, maka katup kontrol final silinder yang dipakai juga ukurannya kecil. Oleh alasannya ialah itu gaya operasi katup yang dibutuhkan kecil. Secara listrik kriteria pemilihan kontrol pribadi berafiliasi dengan
·         gaya pengaktifan katup
·         tegangan dan ukuran solenoid
·         kerumitan rangkaian.
Pada kejadian di atas , alasannya ialah dibutuhkan katup kecil maka kontrol yang dipakai secara langsung.

3.  Kontrol Langsung Silinder Kerja Tunggal
a.  Permasalahan

Sebuah silinder kerja tunggal dengan diameter 25 mm menjepit sebuah komponen, kalau tombol ditekan. Selama tombol aktif , silinder akan mempertahankan penjepitan. Jika tombol dilepas, penjepitan akan lepas. Kontruksi mesin jepit menyerupai pada gambar diberikut :

 Ada dua metode utama dalam merancang suatu diagram rangkaian ialah  Rangkaian Pneumatik - Memahami Prinsip Kerja Kontrol Langsung Silinder


b.  Pemecahaan Masalah

Jenis katup yang dipakai untuk mengontrol silinder kerja tunggal ialah katup 3/2. Karena ukuran silinder kecil, maka konsumsi udara bertekanan sedikit. Pengoperasian sanggup dilakukan secara pribadi oleh tombol tekan yang dihubungkan dengan katup 3/2 solenoid tunggal. Diagram rangkaian menyerupai gambar diberikut :


 Ada dua metode utama dalam merancang suatu diagram rangkaian ialah  Rangkaian Pneumatik - Memahami Prinsip Kerja Kontrol Langsung Silinder

    
c.  Teknik Kerja Rangkaian

Tombol S1 ditekan, arus listrik mengalir dari sumber tegangan  +  melalui kontak S1 ke kumparan solenoid  Y1 dan mengaktifkan katup 1.1. Udara bertekanan mengalir melalui lubang katup 1 ke 2 dan batang piston bergerak maju melawan pegas pengembali.  Jika S1 dilepas, solenoid tidak menerima tenaga dan katup kembali ke posisi tiruanla. Batang piston kembali dan pada waktu yang sama  udara dalam silinder keluar melalui lubang 3.

Pada diagram rangkaian, silinder sebagai elemen kerja ditandai dengan dengan angka 1.0, katup kontrol final ditandai dengan angka 1.1, tombol tekan dengan S1 dan solenoid dengan Y1.


close