Baju Bodo - Serba Serbi Mengenai Keunikan Baju Etika Bugis

Baju Bodo ialah baju sopan santun Bugis, Makassar, Bugis Pagatan, Sulawesi, Kalimatan, Indonesia. Baju bodo populer sebagai salah satu dari busana tertua yang pernah ada di dunia. Anda yang pernah pergi ke Provinsi Sulawesi Selatan, Kalimantan dan beberapa tempat di Indonesia, niscaya pernah melihat masyarakat yang mengenakan baju bodo untuk upaca pernikahan, lomba menari bahkan menyambut tamu agung yang penting. Seperti baju sopan santun pada umumnya, baju bodo mempunyai ciri khas yang sangat unik, apalagi mengingat jikalau umurnya sudah sangat tua, niscaya ada saja perbedaan dan keunikan dari baju bodo semenjak tahun 1930-an sampai ketika ini.

 Baju bodo populer sebagai salah satu dari busana tertua yang pernah ada di dunia Baju Bodo - Serba Serbi Mengenai Keunikan Baju Adat Bugis

 
Bentuk
Baju sopan santun Bugis atau baju bodo ini bentuknya segi empat dengan lengan pendek yakni setengah atas di bab siku lengan. Dahulu, baju bodo sanggup dikenakan tanpa memakai epilog payudara, kondisi ini sempat diperhatikan oleh James Brooke tahun 1840 disaat dia mengunjungi istana Bone. Para perempuan Bugis biasanya mengenakan pakaian sederhana, yakni sehelai sarung yang menutupi pinggang sampai kaki mereka dengan baju tipis yang longgar yang terbuat dari kain kasa yang memperlihatkan payudara serta lekuk dada. Teknik mengenakan baju bodo ini masih berlaku sampai tahun 1930-an.

Warna

Baju sopan santun bugis tampak sangat khas dengan ciri khas warna yang unik, namun tidak tiruana orang sanggup mengenakan baju bodo dengan pilihan warna yang disukainya. Karena berdasarkan sopan santun Bugis, tiap warna baju bodo yang dikenakan oleh perempuan Bugis menonjolkan usia maupun martabat yang mengenakannya.
•    Jingga. Perempuan Bugis yang mengenakan baju sopan santun Bugis berwarna jingga kira-kira berusia 10 tahun.
•    Jingga dan Merah. Sedangkan untuk baju bodo berwarna jingga dan merah, biasanya dikenakan oleh gadis yang berusia 10-14 tahun.
•    Merah yang paling mencolok dan elok ini biasanya dikenakan oleh para perempuan Bugis yang berusia 17-25 tahun.
•    Putih melambangkan kesucian, baju sopan santun Bugis ini biasanya dikenakan oleh para pemmenolong maupun dukun.
•    Hijau yang melambangkan warna alam hijaunya pepohonan, biasanya dikenakan oleh perempuan dari kalangan bangsawan.
•    Ungu sebagaimana yang dikenal di nusantara, dikenakan oleh para janda.

Penggunaan
Baju sopan santun Bugis ini seringkali dikenakan untuk menghadiri upacara sopan santun istiadat baik yang sifatnya formal maupun semi formal, menyerupai upacara pernikahan. Akan tetapi, ketika ini baju bodo mulai digunakan untuk program lainnya, menyerupai lomba menari juga untuk menyambut tamu penting yang agung. Namun akungnya, ketika ini makin sedikit perempuan yang mengenakan baju bodo, mereka lebih suka mengenakan pakaian yang mudah untuk menghadiri upacara pernikahan menyerupai mengenakan kebaya modern. Baju bodo biasanya digunakan oleh mempelai perempuan di dalam resepsi pernikahan maupun kesepakatan nikah, tidak terkecuali juga passappi-nya yaitu pendamping dari mempelai, yang kebanyakan yaitu anak-anak, termasuk juga pagar ayu.
Kombinasi dari variasi baju sopan santun Bugis atau baju bodo ketika ini, sudah terbukti sanggup diterima oleh tiap kalangan serta lapisan masyarakat di Indonesia. Baj bodo bukan sekedar pakaian adat, namun juga sanggup dikenakan sebagai pakaian formal untuk menghadiri program formal, bahkan beberapa perempuan tidak ragu untuk mengenakan baju bodo sebagai busana kerja mereka. Bila Anda liburan ke Bugis, tidakboleh lupa untuk melihat bahkan kalau sanggup mencoba baju bodo, pakaian sopan santun Bugis ini yang tampak elok dan unik, dengan ciri khas warna yang menarikdanunik.
close