Pengembangan Pakan Ternak Ruminansia

Pakan atau kuliner ternak ialah materi yang sanggup dimakan, dicerna dan dipakai oleh ternak. Secara umum materi kuliner ternak ialah materi kuliner yang sanggup dimakan, tetapi tidak tiruana komponen dalam materi kuliner tersebut sanggup dicerna oleh ternak. Bahan kuliner ternak mengandung zat kuliner dan ialah istilah umum, sedangkan komponen dalam materi kuliner ternak tersebut yang sanggup dipakai oleh ternak disebut zat makanan.
  
Pakan ialah salah satu aspek yang penting untuk menunjang perkembangan ternak. Keberhasilan perjuangan peternakan ditentukan oleh kondisi pakan yang didiberikan kepada ternak, terutama ternak ruminansia yang pakan utamanya ialah hijauan sedangkan pakan tambahannya ialah konsetrat. Namun pada demam isu kemarau produksi hijauan kurang, sehingga untuk menanggulangi problem tersebut maka jerami padi sanggup dimanfaatkan sebagai pengganti pakan hijauan.

Secara umum untuk pengembangan pakan mempunyai permasalahan – permasalahan, antara lain : a) Kebutuhan materi baku pakan tidak seluruhnya dipenuhi dari local sehingga masih mengandalkan impor, b) Bahan baku local belum dimanfaatkan secar optimal, c) Ketersediaan pakan local tidak kontinyu dan tidak berkarakter, d) Penggunaan tanaman legume sebagai sumber pakan belum optimal.

Dalam perjuangan peternakan, pakan ialah salah satu aspek yang penting. Keberhasilan perjuangan peternakan ditentukan oleh kondisi pakan yang didiberikan kepada ternak. Pakan yang didiberikan tidakboleh sekedar dimaksudkan untuk mengatasi lapar atau sebagai pengisi perut saja, melainkan harus benar-benar bermanfaa untuk kebutuhan hidup, membentuk sel-sel baru, menggantikan sel-sel yang sudah rusak, dan untuk berproduksi. Kaprikornus pakan yang didiberikan kepada ternak harus memiliki  gisi yang tinggi dan dalam jumlah yang cukup.
 
Masalah utama yang dijumpai pada perjuangan peternakan khususnya ternak ruminansia ialah tidak tersedianya pakan yang kontinyu dengan kualitas yang baik. Upaya yang dilakukan ialah melaksanakan penyimpanan, pengawetan dan peningkatan kualitas nilai nutrisi melalui sentuhan tehnologi pakan. Tehnologi pakan untuk ternak mencakup beberapa aspek dua hal, yaitu a) Tehnologi pengolahan pakan untuk meningkatkan kualitas zat-zat nutrisinya, b) Tehnologi penyiapan materi pakan untuk meningkatkan efesiensi memanfaatkan zat-zat nutrisinya. Tillman dkk. (1989) menyatakan bahwa umumnya jerami padi sebagai pakan ruminansia dipakai pada demam isu kemarau atau pada ketika rumput kurang. Peternak lebih cenderung memakai rumput daripada limbah Pertanian alasannya ialah kualitasnya yang rendah dan diharapkan pengolahan peningkat kualitas pakan.
 
Sumber : Dari Berbagai Sumber
close