Tinjauan Umum Perihal Diare Dehidrasi

Pengertian Diare Dehidrasi
Diare kehilangan cairan tubuh adalah  frekwensi membuang air besar dari  empat kali pada bayi dan tiga kali pada anak  konstitensi encer, sanggup berwarna hijau dapat  pula  bercampur lendir dan darah atau lendir saja (Ngastiyah, 1997).

Diare dehidrasi  adalah  tanggapan dari bisul terutama ditularkan  secara fekal oral. Hal ini disebabkan masukan minuman atau  makanan  yang terkontaminasi, tinja ditambah dengan ekskresi  yang buruk.   Makanan yang tidak matang  bahkan yang disajikan tanpa dimasak. Penularannya yaitu transmisi ke orang melalui aerosolasi  (Norwalk Rotavirus), tangan yang terkontaminasi, faktor penyebab (angat) dan faktor pejamu (host) atau faktor daya tahan tubuh.
Faktor-faktor yang  menyebabkan  diare dihedrasi
a.    Faktor daya  tahan tubuh yang lemah
b.    Lingkungan yang kotor
c.    Toksi dan obat yang dikomsumsi
d.    Makanan dan minuman yang terkontaminasi   

Klasifikasi Diare Dehidrasi
1.    Diare enteng
Frekwensi BAB 2 – 3 kali perhari, faces encer, deman pulas terganggu, rewel, kehilangan cairan 5 % dari berat tubuh
2.    Diare sedang
Terjadi secara perlahan-lahan dengan ciri-ciri, ibarat dehidrasi  enteng. Kehilangan  cairan 5 -10 % dari berat badan.
3.    Diare berat
Terjadi tiba-tiba, resiko  janjkematian tinggi pada bayi, dan anak. Diare berat ditandai dengan  frekuensi BAB 2 – 12 kali / hari, warna faces  kehijauan dan encer, terdapat mucus dan darah, demam tinggi, kulit jari-jari tangan dan kaki keriput, kejang otot, kehilangan cairan 10 -15 % dari berat badan. 

Etiologi Diare Dehidrasi
Penyebab diare  dapat  dibagi dalam beberapa faktor
1.    Faktor infeksi
a.    Infeksi eteral, infeksi  susukan pencernaan kuliner yang ialah penyebab utama  diare  pada anak, mencakup bisul eternal sebagai diberikut:
  • infeksi basil : Vibrio, E. coli, salmonella, sigella, campiylobacter, yersimina, Aeromonas.
  • Infeksi virus: enterovirus (Virus echo coxsackie pollomyelitis) Ademovirus, Rotavorus, astrovirus dan lain-lain
  • Parasit  : cacing (As caris, trichoris, oxyuris, strongyloides) protozoa (entamoeba, histolytica, glrdia lamlia, Tricomonas   Hominis , jamur (candiola Albicans)
b. Infeksi parental yaitu infeksi  di luar alat pencernaan kuliner ibarat otitis media akut (OMA), tonsiliritis / tonsil, oforingitis bronkopnemonalia, ensefalitis  sebagai diberikut:
      1.    Malabsorsi : karbohidrat, lemak dan protein
      2.    Faktor kuliner : kuliner basi  beracun, alergi terhadap makanan.
      3.    Faktor malabsorbsi
  • Malabsobsi karbohidrat : disakarida, monosakarida pada  bayi  dan anak yang terpenting dan tersering intoleransi laktosa.
  • Malabsobsi  lemak
  • Malabsorsi protein
Sumber : Berbagai Sumber Makalah
close