Tuberkulosis yang dikenal dengan sebutan tuberculosis paru (TB Paru) ialah penyakit menular yang mengganggu sumber daya insan dan umumnya menyerang kelompok masyarakat dengan sosial ekonomi rendah, penyakit ini menular dengan cepat pada orang yang rentan dan daya tahan badan lemah, diperkirakan seorang penderita TB Paru aktif sanggup menularkan kuman tuberculosis kepada 10 orang disekitarnya. Peningkatan masalah dan ajal yang disebabkan oleh TB Paru antara lain lantaran tidak diobati, tidak mengerti sudah terinfeksi kuman Tuberkulosis, juga lantaran angka cakupan yang rendah, cakupan tinggi tapi hasil pengobatan rendah serta adanya kasus-kasus gres jawaban transisi demografi (Anonim, 2011).
Pada tahun 1993, WHO mencanangkan kedaruratan global penyakit TB Paru, lantaran di sebagian besar negara di dunia, penyakit TB Paru tidak terkendali. Hal ini disebabkan banyaknya penderita yang tidak berhasil disembuhkan (Anonim, 2011).
TB Paru pada sebagian besar negara di dunia tidak terkendali. Pada tahun 1995, diperkirakan ada 9 juta pasien TB gres dan 3 juta ajal jawaban TB diseluruh dunia. World Health Organization (WHO) memperkirakan sekitar sepertiga penduduk dunia sudah terinfeksi oleh Mycobacterium tuberkulosis. Penyakit TB sanggup dikatakan sebagai penyakit nanah yang disebabkan oleh Kuman TB yang ditularkan melalui udara, sehingga sanggup juga dikatakan sebagai airborn disease dan reemerging disease serta emerging disease (Anonim, 2008).
TB paru bukanlah penyakit gres di Indonesia, tapi hingga ketika ini masih menjadi duduk kasus kesehatan utama. Diperkirakan jumlah masalah TB paru di Indonesia menyumbang sekitar 5,8 persen dari total jumlah TB Paru di dunia (Cyber, 2009).
Setiap tahun ada 660 ribu masalah di Indonesia yang mana 61 ribu diantaranya meninggal, sebagian besar penderita TB paru menyerang usia produktif sehingga beban ekonominya cukup besar. Tantangan lainnya ialah peningkatan masalah multi-drug resistent (MDR-TB) serta ko-infeksi TuberkulosisParu-HIV (Cyber, 2009).
Dari Global Report WHO2010, didapat data TB paru Indonesia, Total seluruh masalah TB paru tahun 2009 sebanyak 294.731 kasus, dimana 169.213 ialah masalah Tuberkulosis Paru gres BTA positif, 108.616 ialah masalah TB paru BTA negatif, 11.215 ialah masalah TB Extra Paru, 3.709 ialah masalah TB paru Kambuh dan 1.978 ialah masalah pengobatan ulang diluar masalah kambuh (retreatment, excl relaps) (Anonim, 2011).
Penyakit yang disebabkan Mycobacterium tuberculosis ini mengalami peningkatan yang cukup tinggi. Di tahun 2011, penderita TBC mencapai 5000 orang. Angka ini lebih tinggi dibanding tahun 2010 yakni 4000 ribu penderita. Rata – rata pertambahan mencapai 1000 lebih per tahunnya (www.ppti.info).
Sumber : Copy Paste Makalah